Ini salah satu novel favorit aku, bacanya sih cumen minjem buku punya temen..tapi sumpaaaaaaahh ceritanya keren bangeeeeeett..sampe-sampe nih aku minta salam ke mba' Titik buat Dhimas hahaha
Sinopsisnya cerita:
“Dandelion adalah
bunga liar yang kuat. Bahkan, saat tumbuhan lainnya mati, dandelion tetap
hidup. Menahun. Dandelion bisa hidup di mana saja asalkan ada sinar matahari.
Di sela-sela batu, di dekat rel kereta api, ataupun di retakan-retakan trotoar
pun ia bisa hidup. Dan, aku pun ingin seperti itu. Hidup seperti dandelion.”
Berkisah tentang
wanita bernama Lana. Di usia yang masih sangat muda, 19 tahun, Lana telah
memutuskan untuk mengasuh Denniz, anak dari sahabatnya yang meninggal sewaktu
melahirkan. Ayah si bayi sendiri, Brian, tidak mau mengakui anaknya.
Pertentangan dari keluarga Lana jelas terjadi walau akhirnya mereka menerima
Denniz dan membantu merawatnya.
Hidup yang berat bagi Lana. Di usianya yang ke-25, dia memutuskan untuk tinggal
sendiri bersama Denniz dan membiayai sendiri hidupnya dengan bekerja sebagai
staf pengajar pada sebuah lembaga pendidikan asing.
Memiliki Denniz selama 6 tahun membuat Lana kebal saat orang-orang menatapnya
dengan kagum, iba, sinis, ataupun jijik saat Denniz memanggilnya “mama”. Semua
itu tidak mengubah apa pun, dia tetap mencintai Denniz dan menganggap
keputusannya untuk mempertahankan Denniz adalah keputusan terhebatnya.
Lana beruntung memiliki sahabat dan teman-teman yang baik, meski kadang terjadi
salah paham diantara mereka. Tapi itu cuma sebentar. Lana wanita yang
mengagumkan, rela dicap “tidak benar” oleh tetangga-tetangganya demi merawat
Denniz. Menurutnya jika anak itu lahir dari hubungan tanpa pernikahan, maka
bukan anaknya yang anak haram, tapi perbuatan orang tuanyalah yang haram.
Cintanya kepada Denniz menjadikan dirinya mengabaikan kebutuhan dirinya
sendiri, termasuk kebutuhan akan seorang laki-laki yang seharusnya mulai ia
pikirkan untuk mendampingi hidupnya kelak.
Hingga suatu hari, hadirlah sosok Dhimas, laki-laki keren dan pujaan banyak
wanita memasuki kehidupan Lana. Dhimas yang tampan, mapan dan juga sangat cuek.
Kedekatan di antara mereka menjadi sebuah persahabatan yang cukup hangat hingga
akhirnya timbullah perasaan cinta di keduanya. Dhimas bahkan sangat dekat
dengan Denniz. Dhimas yang hanya mengetahui bahwa Lana adalah seorang Ibu
dengan satu anak menerima Lana apa adanya, seburuk apapun masa lalu Lana tanpa
ia tahu keadaan yang sebenarnya.
Namun tidak semudah itu untuk Lana menerima Dhimas sebagai pendamping hidupnya,
serta menjadi figur seorang Ayah untuk Denniz. Butuh pertimbangan yang tidak
sedikit untuk hal itu, hingga ia memutuskan untuk menerima Dhimas sebagai
Suaminya.
Akhirnya, Lana menerima Dhimas, dan mereka segera menikah. Hingga suatu ketika
Dhimas mempertemukan Lana dengan keluarga besar Dhimas, terbukalah rahasia
besar bahwa sebenarnya Lana belum pernah melahirkan seorang anak dan membuat
Dhimas sangat terkejut.
Saat Lana bertanya kenapa ia harus yakin bahwa Dhimaslah orang yang akan hidup
bersamanya. Dan Dhimas menjawab “Karena aku mencintai kamu. Perempuan akan
lebih bisa bertahan kalau dia dicintai daripada harus mencintai. Dan aku
mencintai kamu.”
Lana dan Dhimas akhirnya resmi menikah.
Dan satu lagi, yang paling aku suka dari novel itu adalah Quotesnya hehe
Dhimas said to Lana : “Karena aku mencintai kamu. Perempuan akan
lebih bisa bertahan kalau dia dicintai daripada harus mencintai. Dan aku
mencintai kamu.”
0 komentar:
Posting Komentar